• JL.Cisondari No 191812
  • 0225940000
  • desacisondarimandiri@gmail.com
INFO
  • VISI DAN MISI DESA CISONDARI : TERWUJUDNYA DESA CISONDARI YANG AMAN, SEHAT SEJAHTERA, BERPRESTASI, BERBUDAYA DAN BERAKHLAK Mulia Visi dan Misi

Kunjungan Kerja Dinas Lingkungan Hidup Ke Kp.Tajur Purwakarta

23 Juli 2017 Usep Suhendar Berita Desa Dibaca 508 Kali

Sesuai dengan Program Bapak Bupati Kabupaten Bandung H.Dadang M Naser untuk mendukung Program 1000 Kampung dan Program Kampung Iklim Dinas Lingkungan Hidup beserta Ibu Bupati Kabupaten Bandung, SKPD,Camat dan Kepala Desa yang berada di Wilayah Kabupaten Bandung pada tanggal 21 JUli 2017 mengadakan acara Kunjungan Kerja ke Kampung Tajur Desa Pasanggrahan Kecamatan Bojong Kabupaten Purwarkarta, dalam rangka studi banding untuk melihat kampung budaya yang masih menjunjung tinggi kearifan lokal.

Sekilas Tentang Kp.Tajur Desa Pasanggrahan Purwakarta

Tempat wisata yang terletak di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Bojong, Purwakarta, Jawa Barat ini, menawarkan konsep wisata berbasis ekoturisme dan kearifan lokal. Di mana alam, lingkungan, dan budaya menjadi objek utama dari wisata ini. Mungkin memang belum se-familiar kawasan Puncak Bogor atau daerah Bandung, namun dengan konsep wisata yang ditawarkan, rasanya tempat ini sangat cocok untuk Anda yang membutuhkan ketenangan dari hiruk-pikuk perkotaan.

Desa Wisata Kampung Tajur ini telah dibangun sejak tahun 2004. Kala itu, Wakil Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang kini menjabat sebagai Bupati Purwakarta, menjadikan Kampung Tajur sebagai Desa Wisata. Sejak saat itu Kampung Tajur ramai didatangi pengunjung. Menurut Sekretaris Desa Pasanggrahan Syarif Sohibul Firdaus di tahun 2015 tercatat ada 6.327 orang berkunjung ke Kampung Tajur.

Homestay dan Kearifan Lokal

Homestay di rumah adat, menjadi program unggulan yang ditawarkan Desa Wisata Kampung Tajur ini. Setidaknya dari 120 rumah yang ada di Kampung Tajur, terdapat 42 rumah yang biasa dijadikan tempat homestay. Di mana setiap rumah memiliki dua kamar yang bisa digunakan para pengunjung. Masing-masing kamarnya rata-rata berukuran 2x3 meter, jadi bisa ditempati satu-dua orang. Kita bebas memilih rumah mana yang ingin ditempati, selama rumah itu belum ditempati pengunjung lain. Jadi Anda tidak perlu khawatir, tidak kebagian kamar yang layak.

Layaknya tinggal di pedesaan, di program homestay ini Anda akan mengikuti aktivitas dari sang pemilik rumah. Misalnya sang pemilik rumah adalah seorang petani, maka kita akan ikut pergi ke kebun untuk bercocok tanam. Begitupun misalnya sang pemilik rumah adalah peternak, maka kita juga akan ikut menggembalakan hewan ternaknya di padang rumput. Tentunya, aktivitas seperti ini akan membuat pengalaman Anda berkesan.

Tinggal menetap di Kampung Tajur, kita akan mendapatkan bonus. Bonusnya adalah bisa menyaksikan kearifan lokal yang masih terjaga. Salah satunya adalah tradisi Tetunggulan. Tetunggulanmerupakan suatu kegiatan tradisional menumbuk padi dalam suatu tempat yang bisa menghasilkan bunyi-bunyian. Kegiatan Tetunggulan ini biasanya dimainkan oleh ibu-ibu berusia senja.

Selain tetunggulan, kearifan lokal yang masih bisa kita saksikan di Kampung Tajur adalah kegiatan memasak dengan memakai peralatan tradisional (kayu bakar). Meskipun ada juga yang sudah menggunakan gas bantuan dari pemerintah, tapi mayoritas masyarakat di sini masih menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar untuk memasak. Kearifan lokal seperti ini tentunya semakin membuat Anda bersyukur bisa berkunjung di Kampung Tajur.

Di luar program homestay dan kearifan lokal yang bisa kita nikmatiDesa Wisata Kampung Tajur juga menawarkan program-program lainnya. Seperti menangkap ikan di empang, pelatihan membuat kerajinan tangan dari barang bekas, hingga tracking menelusuri tempat-tempat dengan pemandangan bagus untuk berfoto-ria. Semuanya ini bisa dinikmati pengunjung tanpa harus menguras kocek yang besar.

Untuk setiap masing-masing program di Desa Wisata Kampung Tajur sebenarnya belum ada tarif yang baku. Namun biasanya untuk program homestay pengunjung cukup membayar uang sebesar dua-tiga ratus ribu rupiah perorang. Uang ini sudah termasuk biaya konsumsi yang kita makan selama tinggal dihomestay. Sedangkan untuk program tambahan seperti menangkap ikan di empang dan pelatihan kerajinan tangan dari barang bekas, pengunjung perorang biasanya membayar kisaran lima puluh ribu-seratus ribu rupiah permasing-masing kegiatan. Dengan pengalaman yang berkesan dan pelayanan yang diberikan, rasanya besaran uang yang dikeluarkan akan terbayar oleh itu semua.

Untuk saat ini, memang Desa Wisata Kampung Tajur belum banyak dikenal. Tapi jika melihat potensi yang ditawarkan, Desa Wisata Kampung Tajur Purwakarta bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menghabiskan waktu liburan dengan sudut pandang yang baru.(http://www.purwakartakab.go.id)

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun)
Formulir Komentar (Komentar baru terbit setelah disetujui Admin)
CAPTCHA Image
Isikan kode di gambar